Saksikan International Tour De Banyuwangi Ijen 2016
AdeevaTravel - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur akan menyelenggarakan event Balap Sepeda International Tour De Banyuwangi Ijen 2016 pada tanggal 11-14 Mei 2016. Penyelenggaraan event tahunan wisata olahraga ini (sport tourism) diselenggarakan sebagai upaya untuk mempromosikan Pariwisata Banyuwangi serta untuk mendukung program Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia yang tahun ini menargetkan 12 juta kunjungan Wisatawan Mancanegara serta pergerakan 260 juta Wisatawan Lokal di tanah air.
Penyelenggaraan Sport Tourism yang memasuki tahun kelima ini dampaknya telah dirasakan langsung oleh masyarakat dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Banyuwangi serta semakin baiknya kejahteraan masyarakat melalui kegiatan pariwisata.
"Penyelenggaraan Sport Tourism bertaraf internasional ini memberikan direct impact dan media value yang tinggi. Even ITdBI ini selain mendongkrak pariwisata Banyuwangi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya", kata Menpar Arief Yahya.
Menurut Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas "event ITdBI sebagai ajang balap sepeda internasional telah menjadi ajang rutin (calender of event), UCI (Union Cycliste International). ITdBI juga telah mendapatkan peringkat excellent dari UCI dan menetapkan sebagai kejuaraan sepeda terbaik di Indonesia".
Sementara itu penyelenggaraan ITdBI akan diikuti 20 tim luar negeri dari 29 negara diantaranya tim papan atas Asia seperti Pishgaman Giant Team, Skydive Dubai Al Ahli, dan Tabriz Shadari Team yang merupakan juara 1, 2, 3 Asia serta tim Eropa seperti Timnas San Marino dan Tim Nasional Irlandia. “Pembalap dari Benua Amerika juga dipastikan hadir dalam ITdBI 2016 ini.
Selain dapat menyaksikan secara langsung Event Balap Sepeda Tour de Banyuwangi 2016, Anda juga berkesempatan menikmati dua destinasi Wisata baru yang ada di Banyuwangi Khusus untuk destinasi wisata baru Waduk Sidodadi yang terletak di Glenmore dan Pantai Grand New Watu Dodol di Kalipuro, ITdBI juga akan melintasi perkebunan Glenmore yang sedang dipersiapkan menjadi Wisata Cokelat di Banyuwangi.
Abdullah Azwar Anas mengatakan, sport tourism cukup efektif meningkatkan kunjungan wisatawan dan awareness calon
wisatawan terhadap potensi destinasi alam dan budaya Banyuwangi. Ajang
olahraga ini sengaja digelar di tempat atau melintasi destinasi alam dan
budaya agar menarik perhatian wisatawan. “Kami menggelar sejumlah
ajang sport tourism secara rutin dalam beberapa tahun terakhir. Selain ITdBI, tahun ini ada BMX International (2-3 April), Festival Arung Jeram (16-17 April), Underwater Festival (21-22 Mei), Kite and Wind Surfing Competition (20-21 Agustus), dan International Run (9 Oktober),”
Penyelenggaraan Kite and Wind Surfing Competition di Pulau
Tabuhan digelar rutin tiap tahun sejak 2014. Kompetisi ini sangat
efektif sebagai ajang promosi di media sosial. Aksi para peselancar
angin dan peselancar layang difoto dan disebar melalui media sosial dan
media massa. ”Bahkan, akun Dubes Australia saat penyelenggaraan tahun
lalu juga nge-tweet soal kompetisi di Pulau Tabuhan itu. Lalu
mulai banyak yang ke Pulau Tabuhan, terutama penggemar selancar layang
dari luar negeri yang sebelumnya cuma tahu Bali,” kata Anas lebih lanjut.
Selain dapat menyaksikan Penyelenggaraan Balap Sepeda Tour de Banyuwangi Ijen 2016, Anda juga berkesempatan menikmati pemandangan alam Banyuwangi yang sangat mempesona dan menakjubkan seperti:
Kawah Ijen
Kawah Ijen merupakan sebuah danau kawah seluas 5.466 hektar yang bersifat asam terletak di Puncak Gunung Ijen dengan ketinggian 2.443 mdpl dengan kedalaman danau sekitar 200 meter. Danau kawah ini menjadi terkenal karena merupakan danau air asam terbesar di dunia.
Keisitimewaan dari Kawah Ijen adalah setiap dini hari sekitar pukul 02.00 - 04.00 Anda dapat menyaksikan fenomena blue fire. Dari kawasan ini Anda juga dapat melihat pemandangan gunung lain yang ada di komplek Pegunungan Ijen diantaranya Anda dapat melihat Puncak Gunung Merapi, Gunung Raung, Gunung Suket atau Gunung Rante.
Pantai Plengkung
Pantai Plengkung atau G-Land berlokasi di bagian tenggara Pulau Jawa, berada
dalam gugusan pantai selatan Jawa yang berhadapan langsung dengan
Samudera Hindia, sehingga Pantai Plengkung termasuk pantai berombak
besar. Ombak besar ini dihasilkan oleh sistem bertekanan rendah yang
berasal dari selatan (Antartika).
Pantai Plengkung juga terletak di sisi timur Teluk Grajagan, maka dari
itu sisi kanan Pantai Plengkung memiliki ombak lebih dominan. Ombak
Panjang Plengkung berbentuk memanjang, tinggi, dan berkecepatan tinggi.
Ombak Pantai Plengkung juga membentuk tabung ombak hampir sempurna
sehingga menjadi favorit para penggila olahraga surfing.
Angin lepas pantai yang berhembus di Plengkung terjadi antara bulan
April dan September. Hal ini menyebabkan ombak paling besar terjadi pada
bulan-bulan ini. Pada waktu-waktu tersebut ombak datang bertahap,
masing-masing berlangsung selama beberapa hari, dengan rentang beberapa
hari di antara setiap ombak. Gelombang cenderung lebih besar dan lebih
baik pada saat pasang, jadi waktu yang terbaik untuk merencanakan
perjalanan surfing adalah seminggu setelah masa bulan purnama atau bulan
baru, karena pada waktu-waktu ini gelombang tinggi terjadi selama
setengah hari.
Pantai Pulau Merah
Pulau Merah atau Pulo Merah adalah sebuah pantai dan objek wisata di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Pantai ini dikenal karena sebuah bukit hijau kecil bertanah merah yang
terletak di dekat bibir pantai. Bukit ini dapat dikunjungi dengan
berjalan kaki saat air laut surut. Di sana juga terdapat Pura di mana warga yang beragama Hindu disana melaksanakan upacara Mekiyis. Kawasan wisata ini dikelola oleh Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, KPH Banyuwangi Selatan.
Ombak di kawasan Pulo Merah cukup menantang dan menjadi salah satu tempat ideal untuk penggemar olahraga selancar. Ombak di pantai ini tergolong cukup tinggi berkisar 3-5 meter dan cocok untuk pecinta olahraga selancar (surfing). Menurut penuturan warga setempat, turis-turis asal Prancis, Jerman, dan Australia sering berkunjung ke tempat ini.
President INSA atau Asosiasi Selancar Indonesia, Jro Made Supatra
Karang, mengatakan bahwa pemandangan dan ombak di kawasan wisata Pulau
Merah merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.
Taman Sritanjung
Taman Sritanjung adalah sebuah taman kota di Kota Banyuwangi.
Taman ini dinamai berdasarkan nama tokoh wanita bernama Sritanjung
dalam Legenda Banyuwangi. Taman ini terletak di sebelah timur Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi dan sebelah selatan Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Taman ini berfungsi sebagai sarana rekreasi bagi warga Kota Banyuwangi.
Taman Nasional Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo (TN Alas Purwo) adalah taman nasional yang terletak di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia.
TN Alas Purwo dengan luas 43.420 ha terdiri dari beberapa zonasi, yaitu :
- Zona Inti (Sanctuary zone) seluas 17.200 ha
- Zona Rimba (Wilderness zone) seluas 24.767 ha
- Zona Pemanfaatan (Intensive use zone) seluas 250 ha
- Zona Penyangga (Buffer zone) seluas 1.203 ha.
Secara umum kawasan TN Alas Purwo mempunyai topografi datar,
bergelombang ringan sampai barat dengan puncak tertinggi Gunung Lingga Manis (322 mdpl).
Keadaan tanah hamper keseluruhan merupakan jenis tanah liat berpasir dan sebagian kecil berupa tanah lempung. Sungai di kawasan TN Alas Purwo umumnya dangkal dan pendek. Sungai
yang mengalir sepanjang tahun hanya terdapat di bagian Barat TN yaitu
Sungai Segoro Anak dan Sunglon Ombo. Mata air banyak terdapat di daerah Gunung Kuncur, Gunung Kunci, Goa Basori, dan Sendang Srengenge.
Taman Nasional Meru Betiri.
Taman Nasional Meru Betiri memiliki objek wisata petualangan hutan dan
pantai. Pantai yang ada banyak yang masih "perawan" karena memang tidak
diperkenankan untuk dibangun sarana wisata yang permanen.
Taman nasional Meru Betiri merupakan habitat tumbuhan langka yaitu padma Rafflesia zollingeriana yang endemik di Jawa dan beberapa jenis tumbuhan obat-obatan.
Survai tahun 2008 di daerah Bandealit (Kabupaten Jember) dan Sarongan (Kabupaten Banyuwangi) mengungkap ada paling tidak 27 spesies anggrek di taman nasional ini.
Taman Nasional Meru Betiri memiliki satwa dilindungi yang terdiri dari mamalia, dan burung. Satwa tersebut di antaranya adalah banteng (Bos javanicus javanicus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), harimau Jawa (Panthera tigris sondaicus), macan tutul (Panthera pardus melas), ajag (Cuon alpinus javanicus), kucing hutan (Prionailurus bengalensis javanensis), rusa (Cervus timorensis russa), (Cervus unicolor), bajing terbang ekor merah (Iomys horsfieldii), merak (Pavo muticus), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang/ridel (Lepidochelys olivacea), Accipiter trivirgatus, Falco moluccensis, Hieraaetus kienerii, Otus lempiji, Glaucidium castanopterum, elang Spizaetus alboniger.taman nasional Meru Betiri asli.
Sumber: kemenpar.go.id
: id.wikipedia
081_234_666_039
ReplyDelete